Pendahuluan

Dengan itu, Paulus menulis surat kepada jemaat Kristen di Kolose karena
mereka mereka telah jatuh dalam beberapa masalah, secara garis besar antara
lain:
a) Penyembahan : Mereka memuja roh-roh yang mengusai dan memerintah alam
semesta.
b) Legalisme: Mereka percaya bahwa peraturan dan undang-undang dapat
membenarkan mereka.
c) Kesombongan: Mereka percaya pada kebaikan mereka sendiri yang
berlawanan dengen kehendak Tuhan.
Oleh karenanya Paulus menguraikan permasalahan mereka dan memberikan
nasehat-nasehat yang bijaksana sebagai ukuran yang baik.
Keterangan Nats
Dikuatkan untuk mengucap syukur dan bersukacita
Karya Allah dalam kehidupan manusia sungguh tiada terbandingi. Karya Allah
mampu mengubahkan segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi hal yang mungkin. Adalah suatu hal
yang tidak mampu diterima oleh akal sehat manusia untuk mengucap syukur dan
bersukacita dalam keadaan yang sulit dan pahit. Namun bersama Allah hal itu
menjadi kenyataan yang dapat diterima. Penderitaan Paulus yang menuliskan surat
ini kepada jemaat Kristen di Kolose menjadi kenyataan yang luar biasa walaupun
dalam kondisi yang tragis.
Paulus yang terus berjuang menyampaikan kabar kebenaran dan sukacita,
tetap konsisten didalam kebenaran dan sukacita itu. Bagaimana mungkin Paulus
yang berada dalam penjara dan kekangan oleh karena menyebarkan kabar kebenaran
dan sukacita itu dapat bersukacita? Bagaimana mungkin Paulus kuat dengan
keadaan yang senantiasa mendesaknya agar dia berhenti mengabarkan Injil? Nyatanya
Paulus tetap kuat dan bersukacita, sebab kekuatan Paulus bukanlah dari dunia
ini, begitu juga dengan sukacitanya tidaklah bersumber dari keadaannya yang
tragis. Jika Paulus kekuatan dan sukacita Paulus bersumber dari dunia ini,
tentunya ia akan lemah dalam penderitaan serta akan berduka dengan keadaannya
yang memilukan.
Allah adalah sumber ungkapan syukur dan sukacita bagi Paulus. Oleh karenanya
bersyukur dan bersukacita menjadi hal yang tetap pada pribadi Paulus. Syukur dan
sukacita itu tidak akan berubah oleh karena keadaan yang terjadi dalam
hidupnya. Jika melihat dan memperhatikan Paulus tentunya dalam kehidupan orang
Kristen seharusnya juga jangan dipengaruhi oleh keadaan. Tidak ada pasang surut
syukur dan sukacita bagi setiap orang yang Kristen yang percaya kepada Tuhan
Allah sumber kekuatan dan sukacita. Sepanjang masih ada Allah, maka kekuatan
dan sukacita akan tetap mengalir bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Dilepaskan, dibebaskan dan diampuni Hanya Karya Tuhan Yesus
Pada ayat 13 dan 14 ini. Paulus kembali menegaskan bahwa Tuhan Yesus
telah berkarya untuk memberikan kelepasan, kebebasan dan pengampunan dari dosa.
Kelepasan yang diberikan Tuhan Yesus ini merupakan kelepasan manusia dari kuasa
kegelapan. Karya ini diberikan Allah melalui Tuhan Yesus bagi setiap orang yang
hidup dalam penderitaan kegelapan oleh karena dosa. Kata ini menggambarkan
bahwa “Diluar Kristus adalaha kegelapan sedangkan didalam Kristus ada terang
hidup”. Oleh karenanya hanya didalam Tuhan Yesus saja ada kelepasan dari kegelapan
memasuki terang Allah. Kata “dibebaskan” adalah karya Kristus bagi manusia yang
terbelenggu dan atau diperbudak oleh dosa. Manusia yang berdosa akan menjadi budak
dosa, tentunya oleh keberdosaan itu, manusia akan memperoleh hukuman, namun
Allah memberikan kebebasan. Maka “kebebasan” yang diberikan itu ialah kebesan
dari belenggu/hamba/budak dosa serta kebebasan dari hukuman maut. Kelepasan dan
Kebebasan yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus adalah atas kasihNya
sendiri yang memberikan pengampunan atas dosa-dosa manusia. Sebab tidak ada
kelepasan dan kebebasan bagi manusia yang berdosa tanpa pengampunan Allah. Dengan
demikian Kelepasan dan Kebebasan serta pengampunan yang diberikan Allah itu,
murni karya Allah, bukan oleh karna kebaikan manusia atau perbuatan roh-roh
perantara seperti yang disampaikan oleh guru-guru palsu.
Ajaran tersebut disampaikan Paulus kepada jemaat Kolose yang mengalami
penyesatan dari guru-guru palsu yang mengajarkan bahwa pentingnya menyembah
roh-roh perantara. Dengan adanya roh-roh perantara yang diajarkan oleh
guru-guru palsu itu akan mengakibatkan kekeliruan atas peran Tuhan Yesus yang
melepaskan, menebus dan mengampuni manusia dari dosanya.
Apakah faedahnya memuji roh-roh itu bagi orang-orang percaya? Tentunya tidak
ada artinya sama sekali. Sebab hanya Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Allah
yang melepaskan, menebus dan mengampuni setiap orang dari keberdosaannya. Walaupun
para pengajar palsu menyatakan bahwa tidak akan menghilangkan iman kekristenan
dengan ajaran itu, tetapi dengan jelas bahwasanya hal itu sudah keliru, sebab
hanya Tuhan Yesus sendiri yang akan menjadi perantara antara Allah dan manusia
dan karya itu telah digenapi pada saat Dia disalibkan. Tuhan Yesus sendiri yang
memberikan jalan dan menjadi jalan bagi manusia untuk bertemu dengan Allah.
Maka dengan mengadopsi ajaran palsu itu akan melemahkan iman jemaat kolose
terhadap Tuhan Yesus Kristus. Sekali lagi hanya Tuhan Yesus yang berkuasa dan
pemberi kuasa serta yang memiliki kuasa di bumi dan di sorga, dan itu berlaku
untuk selama-lamanya.
Segala Sesuatu
Diciptakan Dan Diperdamaikan Didalam Dia
Kristus adalah gambar nyata yang dapat dilihat oleh manusia dan
sekaligus yang tidak dapat dilihat oleh manusia (15). Dia adalah Anak Allah
yang sulung (yang awal dan yang akhir/alfa dan omega), Dia ada bukan karena
diperanakkan namun ada tanpa berawal dan tidak akan berakhir (17). Dialah yang
menciptakan segala sesesuatu di surga dan diatas bumi (16). Ia adalah sumber
kehidupan jemaat (18), sebab Allah ialah diriNya sendiri (19). Oleh karenanya,
hanya Tuhan Yesus Kristus sajalah yang bisa berkarya atas kedamaian antara
manusia dengan Allah. Sebab sumua yang ada adalah ciptaanNya dan dibawah kuasaNya.
Allah memperdamaikan (apokatallasso)
diriNya dengan ciptaanNya bukanlah seperti pandangan umum yang sesat, dengan
mengatakan “jikalau Allah mendamaikan diriNya dengan manusia ciptaanNya,
tentunya Allah menjadi pihak yang bersalah dan yang mengakui kesalahanNya
terhadap manusia”. Tetapi dalam hal pendamaian ini, Allah adalah pihak yang
benar, dengan menjadi pihak yang benar maka Allah akan mampu memberikan
pembenaran. Prakarsa pendamaian itu berasal dari Allah itu sendiri melalui
Karya Tuhan Yesus Kristus. Jadi, setiap orang percaya bukan menjadi orang yang
sombong karena beroleh pendamaian kepada Allah, namun tetap menjadi orang yang
tunduk dan rehdah dihadapan Dia sang pemberi pendamaian.
Penutup
Kesusahan dan kesukaan datang silih berganti, ada yang datang ada juga
yang pergi. Namun bersama Allah senantiasa ada sukacita, sebab kita datang dari
Dia dan pergi juga kepada Dia.
Bersyukurlah sebab kita telah dilepaskan, dibebaskan dan diampuni oleh
Tuhan Yesus Kristus. Oleh karenanya kita menjadi orang yang lepas dari kuasa
kegelapan, terbebas dari kuasa belenggu dosa dan siksa maut, sebab kita telah
beroleh pengampunan kasih Allah. Jangan sesat dengan kepalsuan dunia serta
ajarannya yang menjauhkan kita dari ajaran kebenaran di dalam Tuhan.
Kita adalah ciptaan Allah yang mulia, namun sudah jatuh dalam dosa
pemberontakan kepada Allah. Namun Allah memperdamaikan diriNya dengan kita,
agar kita beroleh selamat. Tidak ada ciptaan Allah di dunia ini yang mampu
memberikan perdamaian itu, selain Dia dan hanya Dia. Kemualiaan Bagi Allah
Ditempat Yang Maha Tinggi. Amin.
Duri, 15 November 2016
No comments:
Post a Comment