Monday, 14 November 2016

Khotbah Kolose 1:11-20 Segala Sesuatu Diciptakan Dan Diperdamaikan Didalam Dia



Pendahuluan
http://solascrip.blogspot.co.id/2016/11/khotbah-kolose-111-20-segala-sesuatu.htmlSurat kepada jemaat Kolose di tulis oleh Paulus ketika ia berada dalam penjara (4:3, 18). Pada saat itu Paulus ditemani oleh Timotius (1:1) dan enam orang rekannya yang lain, yaitu Aristakhus, Markus, Yesus (yang digelari Yustus), Epafras, Lukas dan Demas (4:10-14). Surat ini ditujukan kepada jemaat yang ada di Kolose (1:4, 2:1). Pelayanan disana telah dimulai oleh Epafras (1:7) , yang berasal dari daerah itu (4:12). Pada saat surat ini ditulis ia ada bersama-sama dengan Paulus. Maksud surat ini dapat diketahui dari isinya, bahwasanya ada orang yang mengajarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan pemberitaan Kristen. Ajaran ini menamakan dirinya “filsafat” (2:8). Sebagai inti ajarannya mereka mengajarkan kepercayaan kepada roh-roh yang menguasai alam ini (2:8, 20, 1:16, 2:10, 15). Roh-roh ini dipandang sebagai pengantara Allah dan manusia. Oleh karena itu roh-roh itu harus disembah, sebab mereka juga yang memberikan kuasa kepada manusia dan berkuasa atas manusia. Sejalan dengan itu, ada pula peraturan-peraturan yang harus dipatuhi dalam hal dan minum (2:16a, 20-21). Pesta-pesta dan hari-hari suci tertentu juga harus di rayakan (2:16b). Ajaran sesat itu tidak bermaksud mengganti iman Kristen, melainkan untuk melengkapinya. Tetapi dengan tegas Paulus menolak ajaran itu, baginya mengikuti ajaran itu berarti meninggalkan Kristus (2:8).

Dengan itu, Paulus menulis surat kepada jemaat Kristen di Kolose karena mereka mereka telah jatuh dalam beberapa masalah, secara garis besar antara lain:
a)   Penyembahan : Mereka memuja roh-roh yang mengusai dan memerintah alam semesta.
b) Legalisme: Mereka percaya bahwa peraturan dan undang-undang dapat  membenarkan mereka.
c)    Kesombongan: Mereka percaya pada kebaikan mereka sendiri yang berlawanan dengen kehendak Tuhan.
Oleh karenanya Paulus menguraikan permasalahan mereka dan memberikan nasehat-nasehat yang bijaksana sebagai ukuran yang baik.

Keterangan Nats
Dikuatkan untuk mengucap syukur dan bersukacita
Karya Allah dalam kehidupan manusia sungguh tiada terbandingi. Karya Allah mampu mengubahkan segala sesuatu yang tidak mungkin  menjadi hal yang mungkin. Adalah suatu hal yang tidak mampu diterima oleh akal sehat manusia untuk mengucap syukur dan bersukacita dalam keadaan yang sulit dan pahit. Namun bersama Allah hal itu menjadi kenyataan yang dapat diterima. Penderitaan Paulus yang menuliskan surat ini kepada jemaat Kristen di Kolose menjadi kenyataan yang luar biasa walaupun dalam kondisi yang tragis.

Paulus yang terus berjuang menyampaikan kabar kebenaran dan sukacita, tetap konsisten didalam kebenaran dan sukacita itu. Bagaimana mungkin Paulus yang berada dalam penjara dan kekangan oleh karena menyebarkan kabar kebenaran dan sukacita itu dapat bersukacita? Bagaimana mungkin Paulus kuat dengan keadaan yang senantiasa mendesaknya agar dia berhenti mengabarkan Injil? Nyatanya Paulus tetap kuat dan bersukacita, sebab kekuatan Paulus bukanlah dari dunia ini, begitu juga dengan sukacitanya tidaklah bersumber dari keadaannya yang tragis. Jika Paulus kekuatan dan sukacita Paulus bersumber dari dunia ini, tentunya ia akan lemah dalam penderitaan serta akan berduka dengan keadaannya yang memilukan.

Allah adalah sumber ungkapan syukur dan sukacita bagi Paulus. Oleh karenanya bersyukur dan bersukacita menjadi hal yang tetap pada pribadi Paulus. Syukur dan sukacita itu tidak akan berubah oleh karena keadaan yang terjadi dalam hidupnya. Jika melihat dan memperhatikan Paulus tentunya dalam kehidupan orang Kristen seharusnya juga jangan dipengaruhi oleh keadaan. Tidak ada pasang surut syukur dan sukacita bagi setiap orang yang Kristen yang percaya kepada Tuhan Allah sumber kekuatan dan sukacita. Sepanjang masih ada Allah, maka kekuatan dan sukacita akan tetap mengalir bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.    

Dilepaskan, dibebaskan dan diampuni Hanya Karya Tuhan Yesus
Pada ayat 13 dan 14 ini. Paulus kembali menegaskan bahwa Tuhan Yesus telah berkarya untuk memberikan kelepasan, kebebasan dan pengampunan dari dosa. Kelepasan yang diberikan Tuhan Yesus ini merupakan kelepasan manusia dari kuasa kegelapan. Karya ini diberikan Allah melalui Tuhan Yesus bagi setiap orang yang hidup dalam penderitaan kegelapan oleh karena dosa. Kata ini menggambarkan bahwa “Diluar Kristus adalaha kegelapan sedangkan didalam Kristus ada terang hidup”. Oleh karenanya hanya didalam Tuhan Yesus saja ada kelepasan dari kegelapan memasuki terang Allah. Kata “dibebaskan” adalah karya Kristus bagi manusia yang terbelenggu dan atau diperbudak oleh dosa. Manusia yang berdosa akan menjadi budak dosa, tentunya oleh keberdosaan itu, manusia akan memperoleh hukuman, namun Allah memberikan kebebasan. Maka “kebebasan” yang diberikan itu ialah kebesan dari belenggu/hamba/budak dosa serta kebebasan dari hukuman maut. Kelepasan dan Kebebasan yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus adalah atas kasihNya sendiri yang memberikan pengampunan atas dosa-dosa manusia. Sebab tidak ada kelepasan dan kebebasan bagi manusia yang berdosa tanpa pengampunan Allah. Dengan demikian Kelepasan dan Kebebasan serta pengampunan yang diberikan Allah itu, murni karya Allah, bukan oleh karna kebaikan manusia atau perbuatan roh-roh perantara seperti yang disampaikan oleh guru-guru palsu.

Ajaran tersebut disampaikan Paulus kepada jemaat Kolose yang mengalami penyesatan dari guru-guru palsu yang mengajarkan bahwa pentingnya menyembah roh-roh perantara. Dengan adanya roh-roh perantara yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu akan mengakibatkan kekeliruan atas peran Tuhan Yesus yang melepaskan, menebus dan mengampuni manusia dari dosanya.

Apakah faedahnya memuji roh-roh itu bagi orang-orang percaya? Tentunya tidak ada artinya sama sekali. Sebab hanya Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Allah yang melepaskan, menebus dan mengampuni setiap orang dari keberdosaannya. Walaupun para pengajar palsu menyatakan bahwa tidak akan menghilangkan iman kekristenan dengan ajaran itu, tetapi dengan jelas bahwasanya hal itu sudah keliru, sebab hanya Tuhan Yesus sendiri yang akan menjadi perantara antara Allah dan manusia dan karya itu telah digenapi pada saat Dia disalibkan. Tuhan Yesus sendiri yang memberikan jalan dan menjadi jalan bagi manusia untuk bertemu dengan Allah. Maka dengan mengadopsi ajaran palsu itu akan melemahkan iman jemaat kolose terhadap Tuhan Yesus Kristus. Sekali lagi hanya Tuhan Yesus yang berkuasa dan pemberi kuasa serta yang memiliki kuasa di bumi dan di sorga, dan itu berlaku untuk selama-lamanya.

Segala Sesuatu Diciptakan Dan Diperdamaikan Didalam Dia
Kristus adalah gambar nyata yang dapat dilihat oleh manusia dan sekaligus yang tidak dapat dilihat oleh manusia (15). Dia adalah Anak Allah yang sulung (yang awal dan yang akhir/alfa dan omega), Dia ada bukan karena diperanakkan namun ada tanpa berawal dan tidak akan berakhir (17). Dialah yang menciptakan segala sesesuatu di surga dan diatas bumi (16). Ia adalah sumber kehidupan jemaat (18), sebab Allah ialah diriNya sendiri (19). Oleh karenanya, hanya Tuhan Yesus Kristus sajalah yang bisa berkarya atas kedamaian antara manusia dengan Allah. Sebab sumua yang ada adalah ciptaanNya dan dibawah kuasaNya.

Allah memperdamaikan (apokatallasso) diriNya dengan ciptaanNya bukanlah seperti pandangan umum yang sesat, dengan mengatakan “jikalau Allah mendamaikan diriNya dengan manusia ciptaanNya, tentunya Allah menjadi pihak yang bersalah dan yang mengakui kesalahanNya terhadap manusia”. Tetapi dalam hal pendamaian ini, Allah adalah pihak yang benar, dengan menjadi pihak yang benar maka Allah akan mampu memberikan pembenaran. Prakarsa pendamaian itu berasal dari Allah itu sendiri melalui Karya Tuhan Yesus Kristus. Jadi, setiap orang percaya bukan menjadi orang yang sombong karena beroleh pendamaian kepada Allah, namun tetap menjadi orang yang tunduk dan rehdah dihadapan Dia sang pemberi pendamaian.

Penutup
Kesusahan dan kesukaan datang silih berganti, ada yang datang ada juga yang pergi. Namun bersama Allah senantiasa ada sukacita, sebab kita datang dari Dia dan pergi juga kepada Dia.

Bersyukurlah sebab kita telah dilepaskan, dibebaskan dan diampuni oleh Tuhan Yesus Kristus. Oleh karenanya kita menjadi orang yang lepas dari kuasa kegelapan, terbebas dari kuasa belenggu dosa dan siksa maut, sebab kita telah beroleh pengampunan kasih Allah. Jangan sesat dengan kepalsuan dunia serta ajarannya yang menjauhkan kita dari ajaran kebenaran di dalam Tuhan.

Kita adalah ciptaan Allah yang mulia, namun sudah jatuh dalam dosa pemberontakan kepada Allah. Namun Allah memperdamaikan diriNya dengan kita, agar kita beroleh selamat. Tidak ada ciptaan Allah di dunia ini yang mampu memberikan perdamaian itu, selain Dia dan hanya Dia. Kemualiaan Bagi Allah Ditempat Yang Maha Tinggi. Amin.


Duri, 15 November 2016

No comments:

Post a Comment