Saturday, 29 October 2016

Khotbah 2 Tesalonika 3:6-13 Menanti Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kalinya Dengan Benar



Menanti Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kalinya Dengan Benar

PENDAHULUAN
Begitu penting bagi Paulus memberikan dorongan kepada orang Kristen. Didalam suratnya yang pertama kepada jemaat Tesalonika dikatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Kedatangan Yesus itu untuk memberikan kemenangan kepada yang percaya padaNya. Paulus tidak mengetahui bahwa mereka (jemaat Tesalonika) mengerti dengan makna yang terkandung dalam surat tersebut 1 Tesalonika, terkhusus pada “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;   sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam” (1 Tesalonika 4:16-5:2). 
Menanti Kedatangan Tuhan Dengan Benar 
Oleh karena itu, diantara mereka ada yang berhenti bekerja karena mereka menantikan Kristus. Ada juga yang merenung mengenai kedatangan Yesus. Sedangkan yang lainnya takut jika Yesus datang. Pemahaman itulah yang mendorong Paulus menuliskan Surat 2 Tesalonika ini yang dibuat berkisar tahun 50 M, untuk mengoreksi pemahaman iman mereka tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Paulus mengingatkan jemaat itu agar tetap melaksanakan yang baik sembari menunggu kedatangan Tuhan Yesus.

KETERANGAN
Menanti Kedatangan Tuhan Dengan Bekerja 
Karena menunggu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, banyak dari masyarakat Tesalonika yang tidak melakukan pekerjaan sebagai orang yang percaya. Padahal tidak ada yang mengetahui kapan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Itulah sebabnya dalam 2 Tesalonika 2:1-2 dikatakan “Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba”. 
  
Pemahaman jemaat Tesalonika itu tentunya sudah keliru, sebab dengan begitu seolah-olah mereka sudah tahu kapan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Atau mereka memahami surat Paulus dengan sederhana, tanpa pemahaman iman. Sekilas akan kelihatan demikian sebab mereka bukanlah orang yang tidak loyal dengan khotbah-khotbahnya Paulus. Namun pemahaman mereka itu sangatlah jauh dari kebenaran makna yang sesungguhnya. 

Memang benar bahwasanya Tuhan Yesus akan datang kedua kalinya. KedatanganNya seperti pencuri, siapapun tidak mengetahuinya termasuk Paulus sendiri yang mengatakannya. Perlu diketahui apa makna dari “kedatanganNya seperti pencuri”, yakni kedatanganNya tidak ada yang mengetahui harinya, minggunya, bulannya, tahunnya. Benar bahwasanya kehendak Tuhan tidak mampu diselami oleh siapapun.

Dengan demikian  kenapa menunggu Tuhan dengan diam? Tunggulah kedatangan Tuhan dengan iman dan perbuatan. Tetaplah berdoa dan bekerja, sebab hidup memerlukan makanan (makanan rohani, makanan jasmani, makanan ilmu dari pendidikan, dsb). Gunakan waktu menunggu sebaik-baiknya untuk mengerjakan pekerjaan kita, sebelum Yesus Kristus datang kedua kalinya.

Menanti Kedatangan Tuhan MeneladaniNya dan Menjadi Teladan
Paulus telah menunjukkan teladan bagi umat Tuhan di Tesalonika dan juga ditempat lain. Paulus tetap melaksanakan pekerjaannya sebagai pemberita Firman keselamatan. Paulus tidak pernah berhenti untuk memberitakan Firman sampai akhir hidupnya. Paulus tidak pernah menyerah dengan situasi don kondisi sesulit apapun yang dihadapinya dalam melaksanakan pekerjaannya diatara jemaat. Dalam hal ini, Paulus telah meneladani Tuhan Yesus. Tentunya yang dilaksanakan Paulus dengan meneladani Tuhan Yesus akan menjadi teladan yang perlu diteladani oleh jemaat. 

Mereka perlu mengerjakan pekerjaannya dengan baik agar menjadi teladan bagi saudara-saudaranya yang lain, bahkan menjadi teladan bagi yang belum mengenal Kristus. Dengan melaksanakan pekerjaan masing-masing dengan baik adalah buah dari mengimani Tuhan Yesus dan meneladaniNya. Tentunya akan menjadi contoh yang baik bagi sesama. Begitu juga dengan seluruh umat Tuhan, perlu meniru keteladanan Paulus meneladani Tuhan Yesus.

MenantiKedatangan Tuhan Dengan Tidak Jemu-jemu Berbuat Apa Yang baik
Pada ayat 13 dalam perikop ini dinyatakan “dan kamu saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik”. Tentunya ajakan ini disampaikan kepada jemaat Tesalonika yang merupakan saudara-saudara seiman Paulus didalam Kristus. Melalui ajakan ini, dinyatakan bahwa setiap orang yang beriman didalam Kristus tidak akan pernah jemu-jemu berbuat apa yang baik. Tidak cukup hanya mengimani Yesus Kristus lalu diam, namun yang mengimani Tuhan Yesus Kristus yang akan datang kedua kalinya itu adalah yang berbuat apa yang baik.

Berbuat baik bukanlah masa yang berperiodik. Jadi tidak karena akan menjabat wakil rakyat lalu berbuat baik, diluarnya berlaku buruk. Bukan hanya karena program gereja saja berbuat baik, diluarya berlaku curang. Berbuat baik itu jangan jemu-jemu, tetaplah berbuat baik kapan dan dimanapun. Sebab kebaikan itu sudah diwariskan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada anak-anakNya. Siapa saja yang percaya kepadaNya dan hidup didalamNya adalah anak-anak Tuhan Yesus sekaligus pewaris kebaikan-kebaikanNya. Jadi sepanjang Tuhan Yesus belum datang kedua kalinya jangan jemu-jemu berbuat baik.

KESIMPULAN
1.    Ketika Yesus datang kedua kalinya tidak ada lagi dapat kita perbuat dengan pekerjaan kita. Jadi, waktu bekerja kita adalah sebelum Yesus Datang kedua kalinya. Mari kerjakan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya dan yang seturut kehendakNya.
2.   Yesus yang sudah datang dan yang akan datang adalah teladan bagi setiap orang yang percaya. Tetaplah teladani Tuhan Yesus sampai kedatanganNya kembali, niscaya kehidupan kita juga akan menjadi teladan yang baik.
3.  Iman adalah anugerah Allah semata, didalam iman itu juga telah diwariskan kebaikan-kebaikan Allah. Sebab iman itu sendiri berasal dari kebaikan Allah. Jadi setiap yang beriman kepada Yesus Kristus yang sudah dan akan datang itu akan hidup didalam imannya dan pastinya tidak akan jemu-jemu berbuat baik.

Duri, 30 Oktober 2016
Rev.Edward Manalu, S.Th

No comments:

Post a Comment