Menanti
Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kalinya Dengan Benar
PENDAHULUAN
Begitu penting bagi Paulus memberikan
dorongan kepada orang Kristen. Didalam suratnya yang pertama kepada jemaat
Tesalonika dikatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Kedatangan
Yesus itu untuk memberikan kemenangan kepada yang percaya padaNya. Paulus tidak
mengetahui bahwa mereka (jemaat Tesalonika) mengerti dengan makna yang terkandung
dalam surat tersebut 1 Tesalonika, terkhusus pada “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat
berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga
dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena
itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. Tetapi
tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena
kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada
malam” (1 Tesalonika 4:16-5:2).
Oleh karena itu, diantara mereka ada
yang berhenti bekerja karena mereka menantikan Kristus. Ada juga yang merenung
mengenai kedatangan Yesus. Sedangkan yang lainnya takut jika Yesus datang. Pemahaman
itulah yang mendorong Paulus menuliskan Surat 2 Tesalonika ini yang dibuat
berkisar tahun 50 M, untuk mengoreksi pemahaman iman mereka tentang kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Paulus mengingatkan jemaat itu agar tetap
melaksanakan yang baik sembari menunggu kedatangan Tuhan Yesus.
KETERANGAN
Menanti
Kedatangan Tuhan Dengan Bekerja
Karena menunggu kedatangan Yesus Kristus
yang kedua kalinya, banyak dari masyarakat Tesalonika yang tidak melakukan
pekerjaan sebagai orang yang percaya. Padahal tidak ada yang mengetahui kapan
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Itulah sebabnya dalam 2 Tesalonika
2:1-2 dikatakan “Tentang kedatangan Tuhan
kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu,
saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham
roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah
hari Tuhan telah tiba”.
Pemahaman jemaat Tesalonika itu tentunya
sudah keliru, sebab dengan begitu seolah-olah mereka sudah tahu kapan
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Atau mereka memahami surat Paulus
dengan sederhana, tanpa pemahaman iman. Sekilas akan kelihatan demikian sebab
mereka bukanlah orang yang tidak loyal dengan khotbah-khotbahnya Paulus. Namun pemahaman
mereka itu sangatlah jauh dari kebenaran makna yang sesungguhnya.
Memang benar bahwasanya Tuhan Yesus akan
datang kedua kalinya. KedatanganNya seperti pencuri, siapapun tidak
mengetahuinya termasuk Paulus sendiri yang mengatakannya. Perlu diketahui apa
makna dari “kedatanganNya seperti pencuri”, yakni kedatanganNya tidak ada yang
mengetahui harinya, minggunya, bulannya, tahunnya. Benar bahwasanya kehendak
Tuhan tidak mampu diselami oleh siapapun.
Dengan demikian kenapa menunggu Tuhan dengan diam? Tunggulah kedatangan
Tuhan dengan iman dan perbuatan. Tetaplah berdoa dan bekerja, sebab hidup memerlukan
makanan (makanan rohani, makanan jasmani, makanan ilmu dari pendidikan, dsb). Gunakan
waktu menunggu sebaik-baiknya untuk mengerjakan pekerjaan kita, sebelum Yesus
Kristus datang kedua kalinya.
Menanti
Kedatangan Tuhan MeneladaniNya dan Menjadi Teladan
Paulus telah menunjukkan teladan bagi
umat Tuhan di Tesalonika dan juga ditempat lain. Paulus tetap melaksanakan
pekerjaannya sebagai pemberita Firman keselamatan. Paulus tidak pernah berhenti
untuk memberitakan Firman sampai akhir hidupnya. Paulus tidak pernah menyerah
dengan situasi don kondisi sesulit apapun yang dihadapinya dalam melaksanakan
pekerjaannya diatara jemaat. Dalam hal ini, Paulus telah meneladani Tuhan Yesus.
Tentunya yang dilaksanakan Paulus dengan meneladani Tuhan Yesus akan menjadi
teladan yang perlu diteladani oleh jemaat.
Mereka perlu mengerjakan pekerjaannya
dengan baik agar menjadi teladan bagi saudara-saudaranya yang lain, bahkan
menjadi teladan bagi yang belum mengenal Kristus. Dengan melaksanakan pekerjaan
masing-masing dengan baik adalah buah dari mengimani Tuhan Yesus dan
meneladaniNya. Tentunya akan menjadi contoh yang baik bagi sesama. Begitu juga
dengan seluruh umat Tuhan, perlu meniru keteladanan Paulus meneladani Tuhan
Yesus.
MenantiKedatangan Tuhan Dengan Tidak Jemu-jemu Berbuat Apa Yang baik
Pada ayat 13 dalam perikop ini dinyatakan
“dan kamu saudara-saudara, janganlah
jemu-jemu berbuat apa yang baik”. Tentunya ajakan ini disampaikan kepada
jemaat Tesalonika yang merupakan saudara-saudara seiman Paulus didalam Kristus.
Melalui ajakan ini, dinyatakan bahwa setiap orang yang beriman didalam Kristus
tidak akan pernah jemu-jemu berbuat apa yang baik. Tidak cukup hanya mengimani
Yesus Kristus lalu diam, namun yang mengimani Tuhan Yesus Kristus yang akan
datang kedua kalinya itu adalah yang berbuat apa yang baik.
Berbuat baik bukanlah masa yang berperiodik.
Jadi tidak karena akan menjabat wakil rakyat lalu berbuat baik, diluarnya berlaku
buruk. Bukan hanya karena program gereja saja berbuat baik, diluarya berlaku
curang. Berbuat baik itu jangan jemu-jemu, tetaplah berbuat baik kapan dan
dimanapun. Sebab kebaikan itu sudah diwariskan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada
anak-anakNya. Siapa saja yang percaya kepadaNya dan hidup didalamNya adalah
anak-anak Tuhan Yesus sekaligus pewaris kebaikan-kebaikanNya. Jadi sepanjang
Tuhan Yesus belum datang kedua kalinya jangan jemu-jemu berbuat baik.
KESIMPULAN
1. Ketika Yesus datang kedua kalinya tidak
ada lagi dapat kita perbuat dengan pekerjaan kita. Jadi, waktu bekerja kita
adalah sebelum Yesus Datang kedua kalinya. Mari kerjakan pekerjaan kita dengan
sebaik-baiknya dan yang seturut kehendakNya.
2. Yesus yang sudah datang dan yang akan
datang adalah teladan bagi setiap orang yang percaya. Tetaplah teladani Tuhan
Yesus sampai kedatanganNya kembali, niscaya kehidupan kita juga akan menjadi
teladan yang baik.
3. Iman adalah anugerah Allah semata,
didalam iman itu juga telah diwariskan kebaikan-kebaikan Allah. Sebab iman itu
sendiri berasal dari kebaikan Allah. Jadi setiap yang beriman kepada Yesus
Kristus yang sudah dan akan datang itu akan hidup didalam imannya dan pastinya
tidak akan jemu-jemu berbuat baik.
Terimakasih Telah Membaca Khotbah 2 Tesalonika 3:6-13 Menanti Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kalinya Dengan Benar
Duri, 30 Oktober
2016
Rev.Edward
Manalu, S.Th
No comments:
Post a Comment