Pendahuluan

Nabi Yesaya melaksanakan pelayanan untuk menyampaikan Firman Allah pada
abad ke-8 sM. Pada saat itu terjadi berbagai ancaman dari berbagai sisi bagi
bangsa Israel baik Israel Utara dan Israel Selatan. Bangsa Israel mengalami
ancaman dari bangsa Asyur yang merupakan bangsa yang kuat secara politik dan
militer pada saat itu. Saling mengandalkan kekuatan militer terjadi pada saat
itu. Siapa yang kuat akan menang, siapa yang lemah akan di tindas dan dijajah. Agar
menang secara politik, biasanya bangsa-bangsa yang lemah akan mencari dukungan
kepada bangsa yang lebih besar dan lebih berkuasa. Agar bangsa yang kecil
memperoleh perlindungan dari serangan bangsa lain yang akan menyerang mereka.
Pada saat itu raja Israel utara menjalin hubungan dengan raja Aram
untuk menhadapi bangsa Asyur, untuk aliansi ini, raja Ahas diminta ikut
bergabung, namun ia tidak mengindahkannya. Sebaliknya raja Ahaz akan meminta
kerjasama dan bergabung dengan bangsa Asyur. Melihat hal tersebut Firman Allah
melalui nabi Yesaya mengingatkan raja Ahas agar mengandalkan Tuhan Allah untuk
menghadapi situasi tersebut. Jangan meminta perlindungan kepada orang Asyur
ataupun kepada bangsa Mesir, tetapi mintalah perlindungan dari Tuhan Allah. Namun
seruan nabi Yesaya itu tidak didengarkan oleh bangsa itu, oleh karenanya, Tuhan
akan menghukum mereka. Namun hukuman Allah adalah didikan bagi bangsa itu, agar
mereka tahu melakukan apa yang baik dimata Allah dikemudian hari. Hal itulah
yang ditunjukkan Allah melalui perikop ini, yakni tentang keselamatan yang akan
mereka peroleh.
Keterangan Nats
Tuhan Allah Memberikan
Harapan
Pada ayat 1 dan 2, ditunjukkan bahwa Yerusalem dan Samaria sama seperti
padang gurun dan padang kering. Ya sama dengan padang gurun dan padang yang
kering, karena Israel sudah hancur oleh bangsa lain dan bangsa Israel tidak
mampu mempertahankannya karena mereka tidak mengandalkan Tuhan Allah. Israel
telah hancur oleh kesombongannya dihadapan Allah pada saat itu. Tidak ada lagi
kehidupan dan harapan semuanya menjadi kering dan gersang, seolah-olah tidak aka
nada lagi kehidupan bangsa itu.
Namun Allah menyatakan bahwa padang gurun dan padang kering, serta
padang belantara itu akan bersorak-sorak dan berbunga. Kehidupan yang tandus
tanpa harapan itu dijanjikan akan bersorak-sorak dan berbunga, akan ada harapan
dan kehidupan. Kemuliaan Allah akan kelihatan dalam bangsa itu. Hal ini
menujukkan akan adanya keselamatan bagi bangsa itu yang di prakarsai oleh Allah
sendiri. Keselamatan dan kemenangan ini diiukuti dengan kehancuran bangsa lain
dan kemuliannya di serahkan kepada bangsa Israel. Hal itu menjadi menjadi
penguatan bagi bangsa itu yang ada dalam ancaman dan pembuangan.
Janji Allah akan Kedatangan juruselamat akan menguatkan bangsa Israel
yang ada dalam ancaman dan pembuangan itu. Keadaan bangsa tanpa harapan itu
akan tetap kuat dan saling menguatkan diantara mereka. Bangsa itu tidak boleh
gentar dan takut menghadapi masa ancaman dan pembuangan itu sebab Allah akan
datang untuk menyelamatkan dan memberikan pembalasan bagi bangsa yang menjajah
mereka. Allah sendirilah yang akan datang menyelamatkan bangsa itu, tidak
bangsa Asyur atau juga bangsa Mesir atau bangsa yang besar yang kuat dan
berkuasa pada saat itu. Dalam hal ini Allah menunjukkan bahwa hanya Dia yang
pantas untuk disembah oleh seluruh bangsa. Hanya Dia yang pantas untuk
dipercayai oleh satu bangsa, tidak bangsa lain karena kekuatan dan kelebihannya
yang lain.
Selanjutnya Allah sendiri yang akan membalaskan kekejaman yang
dilakukan oleh bangsa lain terhadap bangsaNya. Oleh karenanya bangsa pilihanNya
jangan takut, sebab Allah yang langsung turun menghadapi musuh mereka. Allah tidak
akan membiarkan bangsaNya hidup dalam kesusahan dan kepahitan untuk selamanya,
namun Allah akan memberikan keselamatan bagi bangsa itu dengan kedatanganNya untuk
membebaskan mereka dari genggaman bangsa lain. Jadi janganlah bangsa itu
berperang sendiri dan mengandalkan dirinya sendiri menghadapi bangsa lain dengan peperangan. Namun Allah
memintakan agar Dia sendiri yang akan di depan untuk mengalahkan bangsa yang
lalim itu.
Gambaran Kedatangan Juruselamat
Pada masa kedatangan Juruselamat yakni Allah itu sendiri yang akan
menyelamatkan bangsa itu akan terjadi dengan penuh dengan ketentraman dan
kedamaian. Orang Yang buta akan dicelikkan, Orang yang tuli akan mendengar, orang yang
lumpuh akan melompat, dan mulut orang bisu akan bersoraksorai. Hal ini
menggambarkan bahwasanya dengan kedatangan Juruselamat akan memberikan banyak
kegembiraan dan sorak-sorai. Gambaran ini adalah gambaran kemenangan ketika
Allah yang bertindak untuk menyelamatkan bangsaNya.
Kemenangan yang diberikan Allah akan berdampak sangat luas. Kedatangan Juruselamat
akan mengubahkan hal-hal yang sudah rusak menjadi pulih. Tanah yang gersang dan
kering akan menumbuhkan pandan dan tebu. Hal itu adalah gambaran bahwasanya
tanah yang sudah tanpa harapan kehidupan itu akan memberikan semerbak keharuman
(sama dengan pandan yang memberikan keharuman kepada makanan) demikian juga
dengan akan memberikan hasil yang manis (sama dengan Tebu yang memberikan rasa
yang manis dan menjadi bahan untuk membuat gula).
Pada saat pemulihan karya Allah terhadap bangsa itu dilaksanakan maka
disana akan ada Jalan Raya yang disebut “Jalan Kudus”. “orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir
tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas
tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang
diselamatkan akan berjalan di situ, (ayat 8-9). Jalan itu adalah jalan yang
penuh dengan kedamaian, tanpa ancaman, yang berjalan disana hanyalah
orang-orang yang diselamatkan. Jalan itu ialah jalan keselamatan, jalan yang
kudus dan itu hanya ada didalam Tuhan Yesus Kristus (Mesias) Sang Juruselamat. Hanya
melalui Dia sajalah manusia akan memperoleh keselamatan seperti FrimanNya “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Berjalan bersama Tuhan Yesus Kristus akan menghantarkan umatNya dengan
sorak-sorai dan suka cita abadi. Berjalan bersama Tuhan Yesus Kristus akan
memberikan banyak perubahan yang menggembirakan. Seluruh keluh dan kesah akan
berubah menjadi suka cita dan seluruh kesulitan serta tangisan akan berubah
menjadi sorak-sorai.
Penutup
Thema dalam nats ini ialah “Lihatlah
Allahmu akan datang”. kedatangan Allah akan berakibat kesukaan bagi mereka
yang menunggu kedatangan Tuhan dengan sabar dalam pengharapan. Janji kedatangan
Allah adalah janji akan datangnya keselamatan. Janji itu adalah janji yang
pasti dan akan memberikan banyak berkat yang mengubahkan banyak hal yang tidak
baik menjadi sangat baik.
Janji kedatangan Allah akan menguatkan umat manusia yang menantikanNya.
Oleh karenanya dalam kehidupan kita di dunia ini perlu iman yang teguh akan
kedatangan Allah yang akan memberikan lawatanNya terhadap kita.
Kesusahan yang dihadapi pada saat ini tidaklah membenarkan kita untuk
mencari kekuatan-kekuatan dunia ini, baik antara bangsa yang satu dengan bangsa
yang lain, begitu juga dengan orang yang satu dengan orang yang lain. Tetapi tetaplah
bergantung kepada Allah, sebab dengan menggantungkan pengharapan kita kepada
Allah akan memperoleh keselamatan dan sorak-sorai yang abadi. Lihatlah Allahmu
akan datang menyelamatkanMu, sambutlah Dia dengan iman dan pengharapan yang
teguh, berjalan di Jalan Kudus untuk menyongsong sukacita abadi. Amen
Duri, 06 Desember 2016
Rev.Edward Manalu, STh
No comments:
Post a Comment