Tuesday 13 December 2016

Khotbah Roma 1 : 1 - 7 Ia Adalah Anak Allah Yang Berkuasa



Pendahuluan
http://solascrip.blogspot.co.id/2016/12/khotbah-roma-1-1-7-ia-adalah-anak-allah.htmlSurat Roma ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 60 M. Paulus menuliskannya sebagai persiapan perjalanannya ke Roma. Ada kemungkinan surat ini di tuliskan sebagai cara Paulus untuk mengenal surat Roma. Dalam surat ini, ia memperkenalkan Tuhan Yesus yang hidup dan makna kematianNya. Oleh karenanya dalam surat ini banyak berisi tentang dasar kekristenan. Atau dapat dikatakan bahwa kitab ini cendrung dengan kitab doktrin. Beberapa doktrin yang dapat kita jumpai dalam kitab ini, antara lain: semua orang berdosa dan perlu pembenaran oleh Tuhan, perbuatan manusia tidaklah menjadi jaminan akan kekudusan seseorang, Yesus Kristus adalah korban untuk menebus dan menyucikan manusia dari dosa-dosanya, hidup dalam Roh, dan yang lainnya.

Namun dalam pemahaman yang lain, ada juga yang menyebutkan bahwa surat Roma adalah bahagian dari ringkasan ajaran Paulus. Ada juga yang mengatakan bahwa surat Roma sangat erat kaitannya dengan surat Galatia dan surat Korintus, namun surat Roma lebih terperinci. Namun bagaimanapun kaitan dari surat Roma dengan surat yang lainnya itu, bukanlah menjadi keraguan bagi kita untuk memahami surat ini sebagai Firman. Justrus dengan keterkaitan surat Roma dengan kitab atau surat yang lainnya memberikan nilai tambah akan keabsahannya.

Pada perikop pertama ini, selain daripada perkenalan Paulus akan dirinya, ada hal yang paling menarik yang perlu kita pahami, yakni Injil dan tentang siapa Yesus yang disebut Kristus. Yesus Kristus sudah dijanjikan jauh sebelum kedatanganNya. Janji kedatangan itu dinyatakan dalam sejarah perjalanan manusia dengan Tuhan Allah. Janji itu adalah janji keselamatan dan kehidupan bagi umat manusia. Dia datang sebagai Allah dalam rupa manusia, dan disebut sebagai keturunan Daud. Dia lahir dengan rancangan Allah sendiri, hidupNya juga dalam Hikmat dan Kuasa Allah, kematian dan kebangkitan serta kenaikanNya adalah bukti bahwa Yesus berkuasa atas segala sesuatu yang ada.

Keterangan Nats
Anak Allah yang berkuasa Memanggil dan Mengubahkan
Paulus dikatakan sebagai hamba dan Rasul yang dipanggil oleh Yesus Kristus (ayat 1). Pemanggilan Allah bagi manusia banyak jalan dan cara hikmat Allah. Nabi dalam kisah Perjanjian Lama, ada yang dipanggil melalui tanda-tanda, malaikat, melalui pemberkatan dan juga pemuridan (Elisa yang merupakan murid Elia). Pemanggilan Murid-Murid Yesus langsung dilaksanakan oleh Yesus Kristus kepada kedua belas orang yang disebut Apostel. Beda lagi dengan pemanggilan kepada Saulus (nama Paulus sebelum percaya kepada Yesus Kristus). Saulus dikenal sebagai orang yang memburu orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan. Namun dalam perburuannya kepada orang-orang percaya itulah Tuhan Yesus memanggilnya sebagai pemberita Injil (Baca Kisah Para Rasul 9).

Pemanggilan para nabi, apostel dan Paulus adalah bukti bahwasanya Allah memiliki kuasa hikmat yang mampu mengubahkan manusia sesuai dengan kehendakNya. Kuasa itu adalah kuasa yang tidak dapat disangkal oleh para nabi, apostel, Paulus dan tentunya juga semua umat manusia. Allah memiliki kuasa atas diri kita dan kehidupan dunia ini. Pemanggilan Allah yang berkuasa kepada manusia yang memiliki banyak keterbatasan itu menjadikan alasan yang mutlak bahwasanya setiap orang yang mau mengikuti Allah adalah hamba Allah. Dalam hal ini yang dimaksudkan sebagai hamba Allah ialah, penerima permintaan Allah sekaligus pelaksana maksud Allah, yakni menjadi rasul yang dikuduskan menjadi pemberita Injil. Dengan demikian, Allah menyatakan kuasanya terhadap Paulus dan berdampak bagi Paulus sebagi orang yang memperoleh pengudusan dan menjadi pemberita Injil, sehingga Injil sampai kepada banyak orang melalui kuasa pemanggilan Allah tersebut.

Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa atas JanjiNya
Janji kedatangan Juru Selamat sudah lama dijanjikan sebelum kedatanganNya. Janji kedatangan itu bukanlah semata-mata berita perjanjian. KedatanganNya adalah janji Allah, bukan janji manusia atau janji dari pihak yang lain. Jika diperhatikan janji Allah ini berbeda dengan janji yang diberikan oleh dunia ini. Sebab janji Allah adalah janji yang dilaksanakan, namun pelaksanaannya seturut kehendak Allah sendiri. Janji itu bukan janji demokratis, jika ada demonstrasi yang mendesak maka akan terjadi perwujudan janji atau bahkan ada juga yang berusaha memanipulasi janjinya. Kuasa Janji Allah itu tidak terletak pada manusia atau khalayak ramai, namun Allah pasti menepati janjiNya pada waktuNya sendiri. Jadi, kedatangan Tuhan Yesus adalah bukti bahwa Allah berkuasa penuh atas janjiNya. Demikian juga halnya pada kedatanganNya yang kedua kalinya (parusia), kedatangannya ada dalam genggaman kuasaNya.

Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa atas kematian
Yesus Kristus sudah menunjukkan bahwa diriNya berkuasa atas kematian. Terbukti dalam kebangkitanNya dari kematian pada hari yang ketiga. Walaupun Yesus Kristus menjalani kematian, bukan berarti Dia tidak berkuasa atas kematian. Namun kematian Tuhan Yesus adalah bukti bahwa Dia berkuasa atas kematian setelah kebangkitanNya. Tentang hal ini saya akan coba menerangkan secara rasional. “Sebab bagaimana mungkin kita menyebutkan Yesus Kristus berkuasa atas kematian, jika Yesus Kristus tidak menjalani kematian. Sudah pasti Tuhan Yesus juga tidak akan bangkit dari kematian jika Dia tidak menjalani kematian.  Jadi benar bahwasanya Yesus Kristus adalah Anak Allah yang berkuasa atas kematian.

Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa Memberikan kasih Karunia
Kasih karunia adalah pemberian, tidak suap. Dalam Perjanjian Lama banyak hal karunia (pemberian) baik yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau pemberian Allah kepada manusia. Dalam Perjanjian Baru Kasih Karunia itu lebih menunjuk kepada pemberian Allah secara Cuma-Cuma atau hadiah (Dorea), pemberian yang baik (dosis), pemberian yang sempurna (dorema). Lalu dalam perikop ini  yang dipakai ialah kata Kharis – Kharisma yang merupakan karunia yang baik dan cendrung karunia-karunia rohani dari Allah.

Yesus sendiri memiliki kuasa dan berkuasa untuk memberikan kasih karunia itu kepada manusia, karunia itu ialah karunia Roh Kudus, keselamatan dan kehidupan yang kekal. Pada Yohanes 1:14 dikatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Juga pada Yohanes 1:16 “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia”. Jadi dengan kuasanya Yesus Kristus yang merupakan Anak Allah berkuasa untuk memberikan kasih karunia itu.

Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa Menguduskan Manusia dan Menjadi MilikNya
Akibat manusia yang terbatas dan karena keberdosaannya, maka manusia tidak mampu membuat dirinya sendiri kudus. Manusia yang berdosa adalah kontras terhadap Allah yang kudus. Oleh karenanya hanya yang kudus mampu dan berkuasa untuk menguduskan sesuatu yang berdosa. Pada Perjanjian Lama Tuhan Allah sendiri berfirman kepada bangsaNya agar hidup kudus, sebab Tuhan Allah itu kudus adanya. Namun untuk mencapai kekudusan itu, tidak dapat diraih oleh usaha dan kuasa manusia, sebab manusia berdosa sudah berdosa adanya. Yesus Kristus sendiri yang memiliki kuasa untuk menguduskan dan bukan hanya menguduskan namun juga dipanggil menjadi milikNya (Huria/Kuriakhe/Kuria).

Penutup
Tuhan Allah berkuasa atas segala sesuatu yang ada, sebab semua yang ada adalah ciptaanNya. Kekuasaan Allah jauh lebih besar daripada apapun yang ada.

Tuhan Allah telah mewujudkan rencana keselamatan bagi manusia atas kasih karuniaNya melalui kedatanganNya sebagai manusia, itulah Yesus Kristus yang disebut Anak Allah.

Anak Allah itu adalah Tuhan Allah itu sendiri yang ada sejak semula dan selamanya (Bandingkan Yohanes 1:1 dan 1 Yohanes 1:1). Dia adalah Allah yang tidak berawal dan tidak berakhir dan kuasaNya tidak meliputi segala sesuatu dan tidak akan berkesudahan.

Yesus Kristus yang berkuasa di awal, yang berkuasa sekarang, yang berkuasa pada kedatangaNya dan juga yang akan datang dengan kuasaNya sampai selamanya. Dalam Matius 20:18 Tuhan Yesus Berfirman “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”.

Oleh karenanya, percayalah kepada Yesus Kristus sebab Dia adalah Tuhan Allah yang berkuasa dalam setiap kehidupan. Serahkanlah dirimu kepada Yesus Kristus dan biarkan Tuhan yang berkuasa dalam hidupmu, niscaya karya Allah akan nyata dalam hidupmu di dunia sampai di sorga. Amen

Duri, 14 Desember 2016
Rev.Edward Manalu, STh

No comments:

Post a Comment