Thursday, 3 November 2016

Khotbah Maleakhi 4:1-2a Hari Tuhan



Khotbah Maleakhi 4:1-2a

Pendahuluan
 Natal SM HKI Resort Bethesda

Nama kitab Maleakhi memiliki arti utusan Tuhan. Menurut Septuaginta nama Maleakhi adalah kata benda biasa yang artinya “utusanku”. Artinya yang kitab ini berisi Firman Tuhan yang disampaikan oleh utusan Tuhan. Nama utusan Tuhan dalam kitab ini tidak diketahui, Maleakhi melayani jemaat Yuda dalam periode antara proses pembangunan kembali Bait Suci dan pembaharuan jati diri yang religious yang sudah terjadi lima puluh tahun sebelumnya. Pada masa itu terjadi kekecewaan akan pengharapan hidup mereka yang tidak kunjung terpenuhi. Terjadilah kemerosotan iman pada kalangan imamat dan jemaat. Terjadi penyalahgunaan kultik religious dan kondisi social yang semakin tidak konsisten dengan kebenaran yang telah ditentukan bagi bangsa Yuda.

Kitab Maleakhi memberikan dorongan untuk membangkitkan kembali semangat mereka yang sudah jatuh dalamnya jurang kekecewaan dan keputusasaan. Kitab ini sekaligus mengkritik dan mengingatkan para pemimpin agama dan pemimpin negri agar konsisten menjalankan amanat yang telah diterimanya. Para pemimpin agama dan pemimpin negri sepatutnya memiliki tindakan kreatif untuk membangun integritas bangsanya, jangan menunjukkan bahwa mereka menjadi contoh yang tidak baik bagi bangsa Yuda.

Periode ini menunjukkan bahwa bangsa Yuda mengalami penderitaan akan kehidupan mereka sebagai bangsa yang dikasihi Allah, namun mereka mengalami ketidakadilan dibawah pejajahan bangsa Persia. Tuhan Allah mengingatkan mereka akan sikap bangsa Yuda dalam situasi yang sulit itu. Sebab dengan adanya situasi social yang tidak adil bukanlah menjadi alasan bagi bangsa itu untuk bersikap bahwa Allah tidak mengasihi mereka. Keadaan itu hendaknya jangan mengubah pengaharapan mereka menjadi keputusasaan, seolah-olah tidak ada lagi pengharapan kasih Allah. Penderitaan yang dialami bangsa itu, bukan menjadi akhir dari kasih Allah, sebab Allah akan menyatakan kasihNya dan keadilanNya untuk membela bangsa yang mengasihiNya dan tentunya akan memberikan hukuman bagi mereka yang tidak mengasihiNya.

Ada rasa cemburu dari sebagian masyarakat Yuda dengan melihat kenyataan bahwa orang-orang yang beritindak jahat bisa menikmati hidup mereka dengan kekayaan, kemakmuran dan juga kedudukan yang baik dalam kalangan masyarakat. Hal itu mengakibatkan ada dari bangsa Yuda menjadi terpengaruh akan ketidak baikan itu. Mereka menganggap Allah tidak peduli dengan keadaan mereka, sehingga mereka lebih memilih tidak ada gunanya lagi menyembah Allah. Akhirnya tindakan mereka dicemarkan dengan berlaku jahat, ada yang menceraikan istri mereka yang takut akan Tuhan, lalu mempersunting perempuan yang menyembah berhala. Orang-orang seperti ini juga akan memberikan persembahan mereka dari hasil pertanian dan hewan mereka yang paling buruk. Tindakan mereka menyatakan bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan jahat mereka. Mereka tidak takut lagi terhadap Tuhan, tidak ada lagi rasa hormat kepadaNya. Oleh karenanya, Firman Allah dalam Maleaki ini mengingatkan mereka akan konsekwensi yang akan diterima karena perbuatan-perbuatan mereka.

Kedatangan Hari Tuhan
Hari Tuhan (Yom Yahwe) adalah misteri sekaligus yang sudah digenapi Allah. Hari Tuhan bukan hanya sekedar hayalan semata, sebab dalam Kitab Perjanjian Lama sudah diungkapkan bagaimana kedatangan Hari Tuhan (Am.5:18-20, Yes.13:1-6, Yhz.7:2-13). Cara dan waktu kedatangan Hari Tuhan itu adalah misteri, dan yang tahu hanyalah Tuhan sendiri. Berbagai bentuk kedatangan hari Tuhan dalam kitab Perjajian Lama, antara lain:
a)  Hari Tuhan itu sebagai hari yang penuh ratapan dan pemusnahan (Yes 13:6, Am.8:3)
b)    Hari Tuhan itu kebengisan, dengan gemas dan murka yang menyala-nyala untuk membuat bumi menjadi sunyi dan memusnahkan daripadanya orang-orang berdosa (Yes.13:9, Yhz.30:3).
c)    Hari Kegelapan (Am.5:18, 8:9)

Pada sebagian umat yang setia melakukan yang baik dimata Allah akan sangat merindukan kedatangan Hari Tuhan. Hari Tuhan menjadi sesuatu hal yang dirindukan oleh umat Yuda, dengan harapan mereka beroleh keselamatan dari penderitaan yang mereka hadapi saat itu. Hari Tuhan menjadi hari yang penuh dengan pengharapan untuk beroleh kemerdekaan dari bangsa Persia yang menjajah mereka. Melalui Maleaki Allah menunjukkan keadilanNya, Ayat 1 dikatakan “Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka”. Hari Tuhan itu akan dan pasti datang pada waktuNya. Pada hari itu tidak ada yang bisa bersembunyi dari hadapanNya. Saat itulah akan memperoleh konsekwensi dari kegegabahn dan kefasikan yang telah diperbuat. Akan dibakar seperti jerami, mulai dari cabang sampai ke akar-akarnya akan dibumi hanguskan. Hari Tuhan itu adalah hari pembalasan akan segala tindakan yang menentang Allah. Hari Tuhan itu akan menjadi kegelapan bagi mereka yang tidak mau hidup setia dalam terang Allah.

Namun sebaliknya bahwa Hari Tuhan itu akan menjadi keselamatan bagi setiap yang taku akan Allah. Pada ayat 2a Firman Allah menyatakan “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya”. Konsekwensi ini tentunya akan menjadi sukacita bagi yang takut akan Tuhan. Sebab dengan gelapnya penderitaan dan kesusahan yang dialami dalam hidup takut akan Tuhan akan memperoleh cahaya surya kebenaran. Cahaya surya kebenaran itu ialah pancaran sinar kasih Allah yang memberikan energy sumber kehidupan. Dalam metafora ini, dinyatakan bahwa Allah layaknya matahari yang memberikan sinar berenergi, yang menerangi dan memberikan kehidupan. Tidak hanya itu, Allah akan memberikan kesembuhan pada sayapNya.

Refleksi
Wajar saja bangsa yang mengalami kesulitan akan mengharapkan kelepasan dari kesulitannya. Bangsa yang dijajah akan merindukan kemerdeakaan bangsanya.  pada masa kesusahan tentunya sangat mengharapkan datangnya pertolongan untuk membantu lepas dari kesusahan yang dihadapinya. Bangsa yang masih tinggal dalam kemiskinan akan merindukan kesejahteraan. Seseorang yang mengetahui bahwa dirinya ada dalam kekurangan akan berusaha untuk mengatasi kekurangannya. Namun bagaimana untuk memperoleh itu semua? Apakah dengan berlaku curang? Seperti langkah yang dipilih oleh mereka yang tidak cemburu melihat ketidakadilan? Tentunya tidak, keadaan yang tidak baik akan dapat dirubah dengan tindakan yang baik menuju kebaikan yang akan dicapai. Sebab untuk merubah kemiskinan menjadi kekayaan dengan jalan yang tidak jujur akan menambah nilai kemiskinan itu semakin dalam. Tetapi dengan mengubah kemiskinan dengan cara dan proses yang jujur akan mencapai kekayaan yang sejati, walaupun menurut ukuran social ekonomi masih tergolong miskin, namun dalam karya-karyanya akan menujukkan kekayaan yang bersinar. Demikian halnya dengan bangsa Yuda, ada yang tidak setia melakukan yang baik untuk mencapai kebaikan sejati, yakni dengan melakukan kejahatan dimata Tuhan. Sebab bagaimana mungkin datang kebaikan dari Allah dengan melakukan yang jahat dihadapanNya? namun sebaliknya yang tidak menghormati Allah dengan berlaku tidak baik itu akan memperoleh hukuman pada Hari Tuhan yang sudah pasti kedatangannya. Jadi tetaplah setia berlaku baik dihadapan Allah, maka pada kedatangan Hari Tuhan akan beroleh berkat keselamatan.

Allah mengasihi manusia yang diciptakan-Nya. Allah menginginkan seluruh manusia ciptaanNya beroleh keselamatan dan lepas dari hukuman. Hari Tuhan tidaklah menjadi hari yang kelam bagi setiap orang yang percaya dan setia padaNya. Sebab kedatangan Tuhan Yesus Kristus menjadi keselamatan bagi seluruh orang yang percaya padaNya. Didalam Kristus ada pengampunan dan keselamatan serta hidup yang kekal. Didalam Dia ada terang sepanjang masa, tentunya dengan kedatangan Tuhan Yesus, Hari Tuhan menjadi hari yang indah bagi setiap orang yang hidup dalam takut akan Tuhan. Amin

Semoga terberkati, baca juga Khotbah 2 Tesalonika 3:6-13 Menanti Kedatangan Tuhan Yang Kedua kalinya dengan benar

Duri, 04 November 2016

No comments:

Post a Comment